Sabtu, 31 Oktober 2009

Pengertian RESISTOR

RESISTOR
Pengertian Resistor :
Resistor adalah salah satu komponen elekronika yang berfungsi untuk menahan arus yang mengalir dalam suatu rangkaian/sistim elekronika.
Resistor adalah komponen yang paling sering di gunakan dalam rangkaian-rangkaian elekronika. Karena itu anda harus mampu mempelajari bagaiman menghitung nilai suatu resistor dan daya yang di gunakan apabila anda merancang suatu rangkaian yang menggunakan resistor.Dan anda harus mampu mengetahui rangkaian eekronika yang mengantung suatu resistor yang rusak atau terbakar.
Karakteristik Resistor
Ada dua karakteristik resistor yang perlu di ketahui yaitu:
1. Nilai Resistansinya
2. rating dayanya (Kemampuan untuk menahan arus yang mengalir pada resistor tersebut)
Resistor mempunyai harga resistansi yang cukup banyak, mulai dari beberapa ohm di belakang koma sampai beberapa mega ohm didepan koma. Rating daya yang tertinggi da yang mencapai beberapa ratus watt dan yang terendah sampai mencapai 0,1watt rating daya sangat penting , sebab ia menunjukkan daya maksimum yang bisa di sipasikan tanpa menimbulkan panas-panas yang berlebihan yang dapat mengakibatkan kerusakan pada resistor tersebut.Disipasi artinya bahwa daya sebesar I2R akan di buang kepadanya. Panas yang berlebihan dapat mengakibatkan terbakarnya resistor.

Resistor dapat dikelompokan berdasarkan besar toleransinya:
• Pemakaian umum ±5% sampai ±20%
• Presisi menengah ±1% sampai ±5%
• Presisi ±0,2% sampai ±1
• Ulra presisi ±0,002% sampai 1%
Contoh:
Sebuah resistor mempunyai tanda 1 KΩ ± 5%. Berapa besarnya resistansi maksimum dan minimum?
Penyelesaian:
5% dari 1KΩ=50 KΩ
Harga resistor ini bernilai dari 950 Ω sampai 1051 Ω
Jadi harga maksimumnya adalah 1050 Ω
Dan harga minimumnya adalh 950 Ω
Untuk memilih resistor dalam pemakaian apapun di butuhkan berbagai macam pertimbangan yaitu: ukuran fisik, bentuknya, cara pemasangan dan penyambungannya pada rangkaian, harga resistansinya, disipasi dayanya, kemampuan menangani beban lebih, kehandalan, perubahan resistansi terhadap frekuensi dan tehadap tegangan yang jatuh padanya, ketahanan sebagai beban, pengaruh kondisi lingkungan dan umurnya.
Jenis-Jenis resistor
Dalam prakteknya resistor hanya terbagi dua jenis yaitu:
1. Resistor tetap (Fixed resistor)
Resistor jenis ini mempunyai nilai resistansi yang tetap (tidak berubah)
2. Resistor Variabel (variable Resistor)
Resistor ini mempunyai nilai resistansi dapat berubah-ubah.
3. Resistor Non linier
Adapun beberapa jenis resistor tetap antara lain:
1. Resistor Wirewound.
Sesuai dengan namanya, resistor ini terbuat dari lilitan kawat, di mana kawatnya terbuat dari jenis nikel dan logam campuran untuk memperoleh nilai resistansi dengan koefisien temperature yang rendah, maka resistor ini dapat mempertahankan harga resistansi, toleransi, rating daya dan konfigurasi fisik yang lebih besar disbandingkan dengan tipe-tipe resistor yang lainnya.
Daya yang tersedia untuk resistor jenis ini yaitu mulai dari 5 watt sampai beberatus watt, dan range niali resistansi mulai dari kurang dari satu ohm hingga beberatus ohm.

2. resistor Film
Resistor ini juga terbagi ada beberapa jenis berdasarkan jenis bahan filmnya, yaitu:
• Resistor Film yang terbuat dari logam
• Resistor film yang terbuat dari karbon (resistor inilah yang paling sering digunakan dalam rangkaian elektronika).Resistor Film dari karbon tersedia di pasaran dengan nilai dari 1 Ω sampai 1000 MΩ. Rating dayanya dari1/8 watt hinggga 6 watt.
Kode warna resistor.
Karena tahanan karbon sangat kecil secara fisik, maka tahan di beri kode warna untuk menunjukan beberapa ohm besar resistor yang bersangkutan.Metode dasar dari sistim ini adalah dengan jalan menggunakan warna-warna untuk menunjukan nilai angka seoerti yang di tuliskan dalam table di bawah
WARNA NILAI
Gelang A Gelang B Gelang C Gelang D Gelang E
Hitam - 0 100 - -
Coklat 1 1 101 - 1,0%
Merah 2 2 102 - 0,1%
Orange 3 3 103 - 0,01%
Kuning 4 4 104 - 0,001%
Hijau 5 5 105 - -
Biru 6 6 106 - -
Ungu 7 7 107 - -
Abu-Abu 8 8 108 - -
Putih 9 9 109 - -
Emas - - 10-1 5% -
Perak - - 10-2 10% -
Tanpa warna - - - 20% -
Tujuan untuk membuat tahanan antara lain:
1 Untuk mengatur kuat arus listrik
2 Untuk membagi tegangan
3 Sebagai unsur pemanas pada alat – alat listrik
Menurut bahan tahanan dapat dibedakan atas:
1 Tahanan karbon
2 Tahanan kawat gulung
3 Tahanan serbuk besi
Cara mengetahui nilai tahanan:
Setiap tahanan biasanya sudah tertentu nilai ohmnya, ada yang tertera pada
badan dan adapula dengan kode warna. Misalnya kode warna dengan system gelang, seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut. Cara membacanya adalah dari kiri kekanan atau dimulai dari warna gelang yang terdekat dengan ujung badan tahanan itu. Perhatikan cara pembacaan:
A B C D E
Ketentuan - ketentuan:
Warna: A = Angka ke 1
B = Angka ke 2
C = Faktor Pengali / banyaknya angka nol
D = Menetukan toleransi
E = Menunjukan kemampuan thanan berapa lama bias dipakai
Contoh 1:
MERAH
MERAH
HIJAU
EMAS
MERAH=2
MERAH=2
HIJAU =105
EAMAS =5%
Jadi nilai resistor diatas adalah:
22 x 100000 ± 5%
Maka nilai resistansinya
2200000 Ω ± 5% atau
2200KΩ ± 5%

1 komentar:

Anonim mengatakan...

bagaimana cara menghitung nilai resistor yang nilai wattnya gede, misal 1 ohm 9 watt,tetapi sy mau pake resistor 1 watt di pasang seri. berapa skg nilainya?