Sabtu, 22 Oktober 2011

Jangan Asal Mengkloning Web


JAKARTA, KOMPAS.com - Asia memiliki jumlah jumlah pengakses web terbanyak di dunia, menyusul Eropa dan Amerika. Namun, Jumlah tersebut tidak dimanfaatkan pengusaha digital Asia untuk melakukan inovasi. Banyak situs kloningan ditemukan di Asia.

Kloningan terbanyak yang ditemukan di Asia adalah situs Path dan Xianoei. Bahkan Koprol milik Indonesia pun sudah dikloning di China. Groupon juga mengalami kloningan tanpa mengubah nama website sehingga seolah-olah website tersebut merupakan Groupon versi Asia. Facebook dan Twitter pun mengalami hal serupa.

Hal ini disampaikan Serkan Toto, koresponden Jepang untuk TechCrunch saat menyampaikan seminar Sparx Up Award 2011. "Jika ingin mengadopsi suatu web, jangan sampai semua konsepnya diambil, bahkan namanya tidak diganti. Anda bisa mengadopsi teknologi tetapi masukkan inovasi sehingga produk yang Anda tawarkan berbeda," ujar Serkan Toto di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Jumat (21/10/2011).

Kebanyakan kloning yang ditemukan Serkan Toto memang hasilnya buruk. Menurutnya, website-website tersebut menjadi buruk bukan hanya karena hasil kloningan, melainkan memang dibangun dalam sistem yang buruk.

"Harus ada masalah yang ingin dipecahkan. Dengan begitu, mengadopsi teknologi apapun, website anda akan tetap berbeda," tambahnya.

Inovasi menurut Serkan Toto adalah membuat sesuatu yang baru meski berasal daris esuatu yang sudah ada, bukan menjiplak mentah-mentah apa yang sudah ada. Kualitas servis yang ditawarkan menjadi taruhan akan perkembangan sebuah perusahaan digital yang sedang dibangun. Berdasarkan pengamatannya, jumlah start-up berkualitas di Asia masih snagat rendah. Hal ini disebabkan oleh sumber daya manusia dalam industri start-up yang belum berkualitas.

Banyak angel investor yang sudah siap dengan dana namun para founder belum siap mengahadapi mereka. Ditambah lagi data mengenai masih sedikit sekali orang Asia yang memiliki mindset entrepreneur. Namun, bicara mengenai inovasi, bukan berarti Asia kalah telak.

Ada pula beberapa inovasi yang dilakukan negara-negara Asia yang bermanfaat bagi kehidupan. Contohnya adalah inovasi Mobile Web yang dimulai di Jepang tahun 1999. Saat itu Jepang memiliki iAppli, yakni web browser pada ponsel yang memungkinkan pengguna bisa melakukan donwload program, aplikasi, dan game hanya dengan membuka satu browser bikinan Jepang. Ini contoh solve problem yang dimaksud Serkan Toto.

Contoh inovasi lainnya adalah online gaming dan visual goods yang dimulai di Korea tahun 1996. E-Publishing dimulai di Jepang pada tahun 2006. Industri Broadband berkembang di Singapura, Hongkong, dan Jepang sejak 1998. Semuanya menawarkan inovasi yang cukup baik dimata Serkan Toto.

Sumber : http://tekno.kompas.com/read/2011/10/21/17470437/Jangan.Asal.Mengkloning.Web

Tidak ada komentar: