Sejak kemunculanya beberapa tahun lalu memang diakui budaya alayisme ini menjadi salah satu warna kebudayaan yang sangat lucu dan menggemaskan. Hal ini dapat dilihat baik dari obrolan ataupan gaya-gaya yang nyeleneh yang semakin menambah ragam budaya kita. Akan tetapi, seiring perkembangannya, budaya alayisme ini menjadi sesuatu hal yang menyebalkan dan menganggu kehidupan sehari-hari. Bahkan, yang lebih parah lagi budaya ini menjangkit remaja dan generasi muda kita khususnya remaja putri. Mereka mengangap kebudayaan tersebut menjadi kebudayaan yang wajib dikuasai dan dilakukan padahal dibalik itu semua budaya tersebut kurang mengandung nilai positif. Sebenarnya budaya alayisme ini muncul disematkan kepada anak-anak yang norak dan lebay. Akan tetapi, budaya alay ini malah mengalami pergeseran dalam budaya lainya baik itu dalam budaya berpakaiaan dan komunikasi.
Alay atau lebay ABG labil ini memang cukup berkembang pesat dalam dunia remaja. Hal ini kita dapat melihatnya dalam berbagai kesempatan baik itu dalam media ataupun kehidupan kita sehari-hari. Memang diakui masa remaja ini merupakan masa dimana seseorang menemukan jati dirinya dalam menjalani kehidupan. Mungkin dengan berkembangnya budaya alay ini mereka dapat menyalurkan berbagai macam ide atau emosi untuk berkomunikasi dengan temannya. Memang pada awalnya alay atau lebay ABG labil ini sangat membantu mereka dalam berkomunikasi dalam dunianya. Akan tetapi, lambat laun berjalan budaya tersebut dapat menyebabkan dampak negative yang dapat menghambat masa depan mereka. Nah berikut ini akan dijelaskan berbagai dampak dari budaya Alay atau Lebay ABG Labil ini.
1. Krisis jati diri dan percaya diri
Dampak ini pasti akan terjadi bagi mereka yang sudah terjangkit dengan virus alay atau lebay ABG labil ini karena mereka hidup karena mengikuti budaya lain bukan dari kepribadian yang mereka miliki sehingga mereka sangat sulit untuk mengeluarkan potensi diri yang dimiliki sehingga dalam menjalani kehidupan mereka lebih nyaman dengan budaya alay tersebut daripada dengan kemampuan yang mereka miliki sehingga dalam menjalani kehidupan sehari-hari mereka kurang percaya diri untuk berani menjadi diri sendiri.
2. Dibenci dan dijauhi banyak orang.
Jangan salah memang beberapa kalangan ada yang menyukai dengan kebudayaan alay atau lebay ABG labil ini. Akan tetapi, diluar sana juga banyak orang yang tidak terlalu suka dan benci dengan budaya tersebut karena menurut mereka budaya ini terlalu berlebihan serta membuat mereka merasa terganggu. Bagi orang yang tidak terbiasa dengan budaya alay yang satu ini pasti mereka memilih untuk menghindar karena kurang pas dengan budaya yang kita miliki.
3. Terjadinya pergeseran budaya.
Kita ketahui bahwa budaya Indonesia adalah budaya ketimuran yang sangat menjunjung tinggi nilai budaya serta norma yang berlaku. Oleh karena itu bila budaya alayisme ini menjangkiti semua remaja ABG di negeri ini ditakutkan mereka akan melupakan cikal bakal kebudayaan Indonesia yang jelas-jelas kebudayaan Indonesia ini lebih baik dibandingkan dengan kebudayaan tersebut.
Oleh karena itu untuk mengantisipasi dampak virus alay atau lebay ABG labil peran orang tua serta pemerintah sangat dibutuhkan dalam menyelesaikan permasalahan ini. Kita harus memberikan pendidikan yang moral yang tinggi seperti memberikan acara-acara televisi yang berkualitas serta pengarahan yang positif agar kelak mereka menjadi putra-putri yang menghargai budaya bangsa kita dan penerus budaya bangsa Indonesia agar tetap maju dan sentosa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar