Cara Membuat Radio Streaming Murah - Jasa Pembuatan Radio Streaming - Airband adalah jalur frekuensi radio yang digunakan untuk keperluan komunikasi antara pilot pesawat dengan tower bandara.
sebenarnya jalur ini tertutup untuk keperluan komunikasi publik, tapi itu bukan berarti kita tidak bisa memonitornya.
Radio receiver, radio Scanner, radio General coverage biasanya sudah dilengkapi fitur Airband receiver jadi bisa digunakan untuk memantau komunikasi Penerbangan.
komunikasi penerbangan ini hanya dipakai untuk keperluan penerbangan komersial dan bukan untuk militer.
komunikasi antar pesawat dengan tower bisa terdengar ber kilo kilometer, ini karena pesawat terbang di ketinggian sehingga sinyalnya terpancar cukup jauh.
frekuensi Airband adalah 118 – 136 MHz dijalur VHF dan dengan sistem AM.
jarak jangkauan sinyal di jalur VHF adalah berdasar Line of Sight (LOS). jadi selama kita masih bisa melihat sebuat pesawat secara langsung maka komunikasinya bisa kita monitor.
Radio Scanner atau radio receiver yang dilengkapi penerimaan jalur Airband yang beredar dipasaran sangat mahal harganya.
untuk itu dalam posting saya kali ini, ingin membahas cara membuat Airband Receiver sederhana atau radio penerima jalur komunikasi penerbangan.
mengapa rangkaiannya bisa sangat sederhana? hal itu dikarenakan jenis receiver ini adalah “regenerative receiver”.
umumnya radio penerima (receiver) yang banyak dijual adalah berdasar jenis “heterodyne” yang tentu lebih mahal dan rumit rangkaiannya.
rangkaian yang saya kemukakan ini merupakan hasil modifikasi dari rangkaian aslinya yang dibuat oleh Rick Andersen.
artikel dari Rick Andersen bisa dilihat dengan klik DISINI.
anda bisa banyak belajar tentang “regenarative receiver” di situsnya Rick Andersen, karena saya pada mulanya juga belajar dari artikel-artikel di situs tsb.
Airband receiver versi Rick Andersen menggunakan komponen transistor 2N3904, transistor ini sulit di dapat di Indonesia.
oleh karena itu saya memodifikasinya dengan transistor VHF lain yaitu transistor C930 atau 2SC930, yang lebih mudah didapat.
anda bisa memodifikasi rangkaian ini dengan menggunakan transistor tipe lain, asal transistor tsb bisa bekerja di jalur VHF dan UHF.
untuk layout PCB (Printed Circuit Board) dari rangkaian ini bisa dilihat dengan klik DISINI.
untuk komponen “tuning” saya ambil dari tuning bekas radio 3 Band (AM,FM,SW1), komponen tuning ini bisa mudah dicari di toko elektronika.
rangkaian ini tidak dilengkapi dengan penguat suara atau amplifier, masih diperlukan untuk penguatan audio.
untuk rangkaian amplifier yang cocok silakan klik DISINI.
rangkaian amplifier versi lainnya yang juga cocok, silakan klik DISINI.
berikut adalah foto rangkaian yang sudah dilengkapi dengan penguat suara (amplifier).
untuk antenna bisa menggunakan antenna dari kabel dengan panjang 120 cm dan diposisikan vertikal, dikenal dengan “Vertikal half wave antenna”.
posting saya yang masih berkaitan tentang “Vertikal half wave antenna” bisa dilihat DISINI.
untuk hasil yang lebih baik bisa menggunakan antenna eksternal ground plane khusus untuk frekuensi Airband.
untuk lebih jelasnya tentang “Antenna ground plane untuk Airband” silakan klik DISINI.
bila ingin memperkuat sinyal Airband agar bisa lebih jauh jangkauan penerimaannya, maka silakan tambah penguat sinyal (booster). posting artikelnya bisa dilihat DISINI.
untuk power supply gunakan baterai 9 Volt, atau gunakan baterai HandPhone 2 buah @ 4,2 Volt di susun dan dihubungkan secara seri.
dari pengalaman saya menggunakan adaptor hasilnya kurang bagus, rangkaian sulit ber osilasi dan hal ini mungkin disebabkan arus dari adaptor tidak sehalus dari baterai.
saya sendiri menggunakan batere bekas laptop 2 cell diseri (@ 4,2 Volt) jadi kalau habis bisa dicharge sewaktu-waktu.
jika rangkaian mulai bekerja tidak normal setelah beberapa waktu pemakaian, mungkin baterainya sudah mulai habis dan segera ganti dengan yang baru atau gunkan baterai yang bisa di charge.
cara pengoperasian:
(ampliifier, antena dan baterai harus sudah terpasang dengan benar)
putar potensio Regen sampai suara berdecit hilang dan berganti dengan suara desis “hizzz”, seperti suara radio FM di frekuensi kosong.
desis ini menandakan bahwa rangkaian ini mulai berisolasi dan bekerja normal.
pada saat rangkaian mulai berisolasi, maka kepekaan terhadap sinyal adalah sangat tinggi. jika “regen control” ditambah terus maka kepekaannya berkurang.
jika tidak ada suara desis maka itu artinya rangkaian tidak berisolasi, cek kembali rangkaian yang anda buat. mungkin ada hubungan antar komponen yang kurang pas.
jika hal ini masih terjadi maka coba ganti dengan transistor lain. putar tuning untuk mencari frekuensi yang sedang digunakan.
saat ada sinyal yang masuk, desis otomatis akan hilang dan menjadi suara percakapan komunikasi.
komunikasi di jalur Airband mempunyai ciri “singkat dan jelas”. jadi komunikasi berjalan dengan sangat cepat.
cobalah memonitor saat jam penerbangan sibuk, maka anda akan menemui banyak percakapan komunikasi di jalur Airband (umumnya komunikasi menggunakan bahasa inggris).
perhatian:
karena rangkaian ini menggunakan osilator aktif (colpitt occilator) maka tidak disarankan membawa alat ini di dalam kabin pesawat.
karena interferensinya bisa mengganggu komunikasi pilot dengan tower bandara. tidak terlalu masalah, bila anda mengoperasikan alat ini di rumah.
jika anda berminat untuk membuat Airband receiver yang tidak menggunakan osilator (rangkaian pasif), silakan kunjungi artikel ini:
“Passive Aircraft Receiver“.
Sumber : http://arjip.wordpress.com/2010/07/13/membuat-radio-airband-receiver-sederhana/
5 komentar:
kalau misalnya pesan dan tau jadi kira biayanya berapa yh sob ?
JARAK PENERIMAAN BERAPA KILOAN NEH MAS..KLO KUDU DEKET DGN BANDARA YA PERCUMA DONK,,KRN T4 SAYA JAUH BNGET DR BANDARA,PESAWAT JG SSKALI LEWAT DAERAH SAYA,,YG TERDEKAT (BANDARA NASIONAL) SULTAN ISKANDARMUDA,TERPAUT 300KM LBIH
tolong kirim rincian ke sandhysanjaya@gmail.com
Mas kalau saya mintak di rakitkan airband berapa mas
mohon info ya
083199516917
pake tecsun pl660 aja 500km msh bs terdengar kok atc ujung control msh terdengar jelas di manado hanya pakai antena teleskopik
Posting Komentar